Rainbow Pinwheel - Link Select

Kembang Kol & Cumi

1
2. Opor cumi.                                                    
3. Kembang kol goreng tepung ditumis kecap dengan cumi

Iseng selesai masak, posting foto OPOR CUMI di PNBB WA. Saya kecewa dengan hasil foto cumi yang tidak cantik oleh kuningnya bumbu opor karena tinta cumi. Ternyata tinta cumi-cumi yang saya anggap sebagai limbah dan perusak tampilan,  menurut UKER dapat dijadikan sebagai obat kanker.

" Benarkah? " Akhirnya saya pun googling.....dan....

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hiroki University di Jepang, tinta cumi dapat mengaktifkan sel darah putih untuk melawan tumor. Penelitian dilakukan terhadap 15 ekor tikus yang dikembangkan dalam tubuhnya penyakit tumor ganas. Tikus-tikus tersebut diberi suntikan tiga dosis cairan tinta cumi atau sekitar 200 mg tinta cumi. Ternyata hanya tiga tikus yang mati, sisanya tetap hidup. Sebagai perbandingan, 15 tikus lainnya yang juga menderita penyakit yang sama tidak diberikan suntikan tinta cumi dan semua mati dalam waktu tiga minggu. Temuan itu merupakan hasil coba coba Jin’ichi Sasaki dan sejawatnya dari Universitas Hirosaki di Jepang bagian utara. Mereka memurnikan sebagian tinta cumi itu menjadi suatu campuran yang terutama terdiri atas glusida (gabungan gula, protein dan lipid). 

“Sebenarnya tak ada alasan khusus mengapa kami memakai tinta cumi pada mencit-mencit yang ditumbuhi kanker”, kata Sasaki. ’Di daerah ini, nelayan banyak menangkap cumi dan tintanya dibuang begitu saja. Jadi kami ingin menemukan zat berguna dalam tinta itu agar dapat mendaur ulangnya. Kini kegiatan para ilmuwan itu adalah mencari zat aktif dalam tinta itu dan mengisolasinya. Diduga zat itu bekerja dengan mengaktifkan komponen sel darah putih yang disebut makrofag alias sel pemangsa raksasa, sehingga meningkatkan daya tahan tubuh di sekitar sel tumor khusunya. Siapa tahu zat yang dapat menyelamatkan jiwa 60% mencit-mencit kanker itu dapat berguna guna untuk melawan kanker pada manusia. 

Penelitian ini diakui harus dilanjutkan sehingga hasilnya dapat lebih valid. Selain itu, mungkin ada manfaat lain selain sebagai obat melawan tumor. Namun yang pasti, bahan yang biasa dibuang dan tidak dikonsumsi oleh manusia ternyata memiliki manfaat bagi dunia kedokteran. 

Kandungan Gizi Selain lezat, ditinjau dari nilai gizi, cumi-cumi memiliki kandungan gizi yang luar biasa. Ada protein, mineral, dan macam-macam vitamin. Kandungan protein cumi-cumi cukup tinggi, yaitu 17,9 g/100 g cumi segar. Daging cumi-cumi memiliki kelebihan dibanding dengan hasil laut lain, yaitu tidak ada tulang belakang, mudah dicerna, memiliki rasa dan aroma yang khas, serta mengandung semua jenis asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh. 

Asam amino esensial yang dominan adalah leusin, lisin, dan fenilalanin. Sementara kadar asam amino nonesensial yang dominan adalah asam glutamat dan asam aspartat. Kedua asam amino tersebut berkontribusi besar terhadap timbulnya rasa sedap dan gurih. Itu sebabnya, secara alami cumi telah memiliki cita-rasa gurih, sehingga dalam pen-golahannya tak perlu ditambahkan penyedap (seperti monosodium glutamat = MSG). 

Cumi-cumi juga mengandung beberapa jenis mineral mikro dan makro dalam jumlah yang sangat tinggi. Kadar mineral yang terkandung pada cumi-cumi sangat bervariasi walaupun dalam satu spesies yang sama. Variasi ini tergantung pada keadaan lingkungan tempat hidup, ukuran, dan umur. Mineral penting pada cumi-cumi adalah natrium, kalium, fosfor, kalsium, magnesium, dan selenium

Fosfor dan kalsium berguna untuk pertumbuhan kerangka tulang, sehingga penting untuk pertumbuhan anak-anak dan mencegah osteoporosis di masa tua. Selain kaya akan protein, cumi-cumi juga merupakan sumber vitamin yang baik, seperti vitamin B1 (tiamin), B2 (ribofavin), B12, niasin, asam folat, serta vitamin larut lemak (A, D, E, K). 

Cumi–cumi juga mengandung TMAO (Trimetil Amin Oksida) yang cukup tinggi. TMAO yang tinggi ini memberikan rasa yang khas terhadap daging cumi-cumi. Daging cumi-cumi juga banyak mengandung monoamino nitrogen yang menyebabkan cumi-cumi mempunyai rasa manis. Kandungan sulfur yang cukup tinggi pada cumi–cumi juga menyebabkan cumi-cumi berbau amis ketika mengalami perlakuan pemasakan seperti direbus. 
animated-squid-and-cuttlefish-image-0003